Berikut daftar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI :

Perusahaan manufaktur (industri pengolahan) di BEI meliputi sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. 

Sektor industri dasar dan kimia

Semen

  1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk)
  2. SMCB (Holcim Indonesia Tbk)
  3. SMGR (Semen Gresik Tbk)

Keramik, porselen & kaca

  1. AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk)
  2. ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk)
  3. IKAI (Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk)
  4. KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Tbk)
  5. MLIA (Mulia Industrindo Tbk)
  6. TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)

Logam & sejenisnya

  1. ALKA (Alaska Industrindo Tbk)
  2. ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk)
  3. BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk)
  4. CTBN (Citra Turbindo Tbk)
  5. GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)
  6. INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)
  7. ITMA (Itamaraya Tbk)
  8. JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk)
  9. JPRS (Jaya Pari Steel Tbk)
  10. KRAS (Krakatau Steel Tbk)
  11. LION (Lion Metal Works Tbk)
  12. LMSH (Lionmesh Prima Tbk)
  13. MYRX (Hanson International Tbk)
  14. NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk)
  15. PICO (Pelangi Indah Canindo Tbk)
  16. TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk)

Kimia

  1. BRPT (Barito Pasific Tbk)
  2. BUDI (Budi Acid Jaya Tbk)
  3. DPNS (Duta Pertiwi Nusantara)
  4. EKAD (Ekadharma International Tbk)
  5. ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)
  6. INCI (Intan Wijaya International Tbk)
  7. SOBI (Sorini Agro Asia Corporindo Tbk)
  8. SRSN (Indo Acitama Tbk)
  9. TPIA (Chandra Asri Petrochemical)
  10. UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk)

Plastik & Kemasan

  1. AKKU (Alam Karya Unggul Tbk)
  2. AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk)
  3. APLI (Asiaplast Industries Tbk)
  4. BRNA (Berlina Tbk)
  5. FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk)
  6. IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk)
  7. IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Tbk)
  8. SIAP (Sekawan Intipratama Tbk)
  9. SIMA (Siwani Makmur Tbk)
  10. TRST (Trias Sentosa Tbk)
  11. YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)

Pakan Ternak

  1. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
  2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
  3. MAIN (Malindo Feedmill Tbk)
  4. SIPD (Siearad Produce Tbk)

Kayu & Pengolahahnya

  1. SULI (Sumalindo Lestari Jaya Tbk)
  2. TIRT (Tirta Mahakam Resources Tbk)

Pulp & Kertas

  1. ALDO (Alkindo Naratama Tbk)
  2. FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk)
  3. INKP (Indah Kiat Pulp & paper Tbk)
  4. INRU (Toba Pulp Lestari Tbk)
  5. KBRI (Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk)
  6. SAIP (Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk)
  7. SPMA (Suparma Tbk)
  8. TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk)

Sektor aneka industri

Otomotif & Komponen

  1. ASII (Astra International Tbk)
  2. AUTO (Astra Auto Part Tbk)
  3. BRAM (Indo Kordsa Tbk)
  4. GDYR (Goodyear Indonesia Tbk)
  5. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
  6. IMAS (Indomobil Sukses International Tbk)
  7. INDS (Indospring Tbk)
  8. LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk)
  9. MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk)
  10. NIPS (Nipress Tbk)
  11. PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk)
  12. SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

Tekstil & Garment

  1. ADMG (Polychem Indonesia Tbk)
  2. ARGO (Argo Pantes Tbk)
  3. CNTB (Centex Tbk – Saham Seri B )
  4. CNTX (Centex Tbk)
  5. ERTX (Eratex Djaya Tbk)
  6. ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk)
  7. HDTX (Pan Asia Indosyntec Tbk)
  8. INDR (Indo Rama Synthetic Tbk)
  9. KARW (Karwell Indonesia Tbk)
  10. MYTX (Apac Citra Centertex Tbk)
  11. PAFI (Pan Asia Filament Inti Tbk)
  12. PBRX (Pan Brothers Tbk)
  13. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk)
  14. RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk)
  15. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk)
  16. UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk)
  17. UNTX (Unitex Tbk)

Alas kaki

  1. BIMA (Primarindo Asia Infrastructure Tbk)
  2. SIMM (Surya Intrindo Makmur Tbk)

Kabel

  1. IKBI (Sumi Indo Kabel Tbk)
  2. JECC (Jembo Cable Company Tbk)
  3. KBLI (KMI Wire and Cable Tbk)
  4. KBLM (Kabelindo Murni Tbk)
  5. SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk)
  6. VOKS (Voksel Electric Tbk)

Elektronika

  1. PTSN (Sat Nusa Persada Tbk)

Sektor industri barang konsumsi

Makanan & Minuman

  1. ADES (Akasha Wira International Tbk)
  2. AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk)
  3. CEKA (Cahaya Kalbar Tbk)
  4. DAVO (Davomas Abadi Tbk)
  5. DLTA (Delta Djakarta Tbk)
  6. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
  7. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk)
  8. MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk)
  9. MYOR (Mayora Indah Tbk)
  10. PSDN (Prashida Aneka Niaga Tbk)
  11. ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk)
  12. SKLT (Sekar Laut Tbk)
  13. STTP (Siantar Top Tbk)
  14. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)

Rokok

  1. GGRM (Gudang Garam Tbk)
  2. HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
  3. RMBA (Bentoel International Investama Tbk)

Farmasi

  1. DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk)
  2. INAF (Indofarma Tbk)
  3. KAEF (Kimia Farma Tbk)
  4. KLBF (Kalbe Farma Tbk)
  5. MERK (Merck Tbk)
  6. PYFA (Pyridam Farma Tbk)
  7. SCPI (Schering Plough Indonesia Tbk)
  8. SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk)
  9. TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)

Kosmetik & Barang keperluan rumah tangga

  1. MBTO (Martina Berto Tbk)
  2. MRAT (Mustika Ratu Tbk)
  3. TCID (Mandom Indonesia Tbk)
  4. UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

Peralatan rumah tangga

  1. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)
  2. KICI (Kedaung Indag Can Tbk)
  3. LMPI (Langgeng Makmur Industry Tbk)

Untuk mengetahui tentang Laporan Keuangan nya dapat dilihat dalam daftar List BEI berikut :

list Daftar Laporan Keuangan

“Faktor-faktor kecerdasan emosional, yaitu : 1) Mengenali emosi diri, 2) Mengelola emosi, 3) Memotivasi diri sendiri, 4) Mengenali emosi orang lain, 5) Membina hubungan” (Goleman, 2002: 58). Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut : a. Mengenali Emosi Diri
Mengenali Emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.
“Menurut Mayer kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi” (Goleman, 2007:64).
b. Mengelola Emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. “Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan” (Goleman, 2007:77).
c. Memotivasi Diri Sendiri
Memotivasi diri sendiri merupakan menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri,dan untuk berkreasi. “Kendali diri emosional, menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Dan mampu menyesuaikan diri dalam “flow” memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cendrung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan” (Goleman, 2007:58)
d. Mengenali Emosi Orang Lain
Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
Rosenthal dalam penelitiannya menunjukkan bahwa “orang-orang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non verbal lebih mampu menyesuiakan diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka” (Goleman, 2007: 136). Nowicki, ahli psikologi menjelaskan bahwa “anak-anak yang tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan baik akan terus menerus merasa frustasi” (Goleman, 2007: 172). Seseorang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi. Semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai kemampuan untuk membaca perasaan orang lain.
e. Membina Hubungan
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan sulit juga memahami keinginan serta kemampuan orang lain.
Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. “Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi” (Goleman, 2007:59). Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan orang lain. Sejauh mana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang dilakukannya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil komponen-komponen utama dan prinsip-prinsip dasar dari kecerdasan emosional sebagai faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan emosional
Pendapat lain juga mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah apa yag ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan emosinya. Faktor internal ini memiliki dau sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apa bila fisik dan kesehatan seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis mencangkup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosional berlangsung. Faktor eksternal meliputi: 1) Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang mempengruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distori dan 2) lingkungan atau situasi khususnya yang melatar belakangi kecerdasan emosi. Objek lingkungan yang melatar belakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan.

Contoh Proposal In engglish

Posted: Juli 10, 2011 in Uncategorized

Sebelum membuat suatu proposal kita buat dulu master plan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

misalnya seperti contoh dibawah ini.

dalam bahasa inggris.

BASKETBALL COMPETITION MASTER PLAN

  1. Basketball Tournament For Senior High School.
  2. Time    : End of juli 2012(registration)

End of September 2012(tournament)

  1. Place    : Gor Among Rogo and AA YKPN
  2. Registration fee = Rp. 70.000,- /team
  3. Approximate number of participants :

Student Senior High School class 3 / almost graduated.

Number of schools located in Yogyakarta region is 80 school

Target participant +-90 % = 64 team

  1. Income Rp. 4.480.000,-
    1. Looking for Sponsor.
    2. Prospecting Sponsor Partners :

1)      Mercu Buana University. (main sponsor)

2)      Dikpora Prov. DI.Yogyakarta.

3)      Garuda Sport Gejayan.

4)      TNT clothing Sport Kranggan

5)      PT. Indofood dealership Yogyakarta.

  1. Approximate total income from sponsor Rp. 19.500.000,-
    1. Budget :
    2. Rent a place.

1 day to play 10 game in 2 places.

Rental fee 1 day Rp. 1.000.000,- for 2 places.

If the number of teams participating 64 teams and divided into 2 groups, the match will be completed within 1 week.

Total fee = Rp. 7.000.000,-

  1. To buy a basketball.

8 ball total Rp. 2.000.000,-

  1. To pay the referee.

60 game preliminary round @ Rp. 50.000,-( if 64 teams participating) = Rp. 3.000.000,-

4 game Semi Final and Final @ Rp. 100.000,- = Rp. 400.000,-

Total budget to pay the referee Rp. 3.400.000,-

  1. The cost of food consumption.

1)      Referee. (4)

= 4 x 7 day x Rp. 10.000,- Total Rp. 280.000,-

2)      Committee (40)

= 40 x 7 day x Rp. 10.000,- Total Rp. 2.800.000,-

3)      Details.

Rp. 10.000,- include :       eat       Rp. 6.000,-

Drink   Rp. 1.000,-

Snack  Rp. 3.000,-

4)      Reserve drinks.

1 day = 4 cartons devided to 2 places, 1 cartons Rp. 15.000.

Total Rp. 420.000,-

  1. Prize.

1)      1st  Rp. 2.000.000,-

2nd  Rp. 1.500.000,-

3rd  Rp.  1.000.000,-

2)      to create a certificate @ Rp. 10.000,- (1 team 8 players)

= 8 x 3 x Rp. 10.000,- Total Rp. 240.000,-

3)      for the champion prize of 1, 2, and 3 Scholarships Mercu Buana University over 1 year. (received college without going through the test).

  1. Other costs / reserves.

Rp. 2.500.000,-

 

Total Budget Rp. 23.140.000,-

 

 

BUDGET SUMMARY :

 

No.

Purpose

Amount

1. Rent a place. Rp.            7.000.000,-
2. To buy a basketball. Rp.            2.000.000,-
3. To pay the referee. Rp.            3.400.000,-
4. The cost of food consumption. Rp.            3.500.000,-
5. To prize. Rp.            4.740.000,-
6. Other costs / reserves. Rp.            2.500.000,-
Total Rp.          23.140.000,-

 Selanjutnya tinggal memasukkan data diatas sesuai dengan proposal yang kita buat. dan melampirkan data-data yang diperlukan untuk memperkuat atau menarik dari donatur untuk berpatisipasi.

Video presentasi

Posted: Juli 9, 2011 in Uncategorized

Presentasi adalah menjelaskan. Namun bagaimana suatu presentasi melalui video dikarenakan kita tidak bisa bertemu langsung/bertatap muka?

Tentu sangat berbeda antara presentasi tatap muka dengan video presentasi (walaupun intinya atau susunan nya sama) namun dalam presentasi yang menggunakan power point kita tidak perlu menjelaskan siapa kita dalam slide. Namun kita menjelaskan pada saat sebelum membuka slide.

Ada beberapa syarat membuat presentasi video yang baik :

  1. Dikarenakan tidak bertemu secara langsung maka diharapkan materi yang akan disampaikan harus jelas dan sebisa mungkin tidak menimbulkan pertanyaan (kita harus sebisa mungkin bertindak sebagai pihak yang mendengarkan presentasi) sehingga video yang kita buat menjadi yang sejalas-jelasnya,
  2. Pada awal presentasi video dibuat dulu perkenalan diri, yang menjelaskan siapa kita dan apa posisi kita.
  3. Menjelaskan maksud dan tujuan presentasi tersebut dibuat. Kemudian masuk ke isi presentasi.
  4. Penutup presentasi sebaiknya memberikan penjelasan bagaimana jika ada seseorang yang belum jelas menonton presentasi video kita (kemana jika ada pertanyaan?)
  5. Jika kita membuat presentasi video yang tidak hanya satu, sebaiknya pada awal video tetap melakukan perkenalan.

Bagaimana jika presentasi video tersebut menggunakan bahasa Inggris?

Pada dasarnya inti nya sama baik dalam bahasa inggris maupun Indonesia :

  1. Perkenalan.
  2. Maksud dan tujuan.
  3. Isi presentasi (dibuat sejelas-jelasnya)
  4. Dan penutup (yang disertai kemana atau bagaimana jika ada pertanyaan?)

Adapun software maupun peralatan yang dibutuhkan :

  1. Handycam (lebih baik handycam yang sudah menyimpan file di hardisk sehingga kita tidak perlu repot untuk mengubah ke bentuk file) atau alat lain yang bisa merekam video (hp, cam pada laptop, dll.)
  2. Software Ulead ataupun software sejenis. Untuk mengedit hasil video.
  3. Teman untuk mengarahkan.
  4. Siapkan materi selengkap-lengkapnya. (buat list klu perlu)
  5. Terahkir siapkan minum yang menyegarkan (he..he..he…) untuk membuat diri kita lebih nyaman dan tidak terlihat grogi di depan kamera.

Contoh video presentasi. (hanya contoh)

ANALISA BREAK EVEN POINT

Posted: Juli 9, 2011 in Uncategorized

Analisa Break Event merupakan teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah Break Event baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup sebagian kecil biaya produksi (biaya tetap + biaya Variable).

Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya lebih besar dari Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.

Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.

Asumsi dasar dalam analisa breakevent, antara lain :

  1. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel dan biaya tetap.
  2. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
  3. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
  4. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa.
  5. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
  6. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.
  7. Harga faktor produksi relatif konstan.
  8. Efisiensi produksi tidak berubah.
  9. Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti.
  10. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.

Penentuan Tingkat Break Even

  1. Untuk dapat menentukan tingkat break even, maka biaya yang terjadi harus dapat dipisah menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
  2. Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam range output tertentu. Contoh biaya bunga, sewa, depresiasi.
  3. Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun (berubah-ubah) sesuai dengan hasil produksi atau volume kegiatan. Contoh biaya bahan baku, tenaga kerja langsung.

Breakevent Point dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:

  1. Pendekatan grafik :

Breakevent Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya.

Secara sederhana dapat dilihat dari grafik dibawah ini :

  1. Metode Trial and Error
  2. Pendekatan matematis :

Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :

Total Biaya Tetap

BEP (unit)            =

Harga jual per unit – Biaya Variabel/unit

Total Biaya Tetap

BEP (Rp)  =

1    –   Total Biaya Variabel

Total hasil penjualan

Faktor – factor yang mempengaruhi BEP :

Faktor langsung:

  1. Biaya Produksi.
  2. Harga.

Faktor Tidak Langsung :

  1. Jumlah Produksi.

Jumlah produksi akan mempengaruhi biaya variable.

 

Margin of safety.

Margin of Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

Mencari Margin of safety :

sales budget/rencana penjualan          = 50 juta

penjualan per BEP            = 37,5 juta

= 133,33 %

Hal ini berarti bahwa tingkat penjualan perusahaan tersebut tidak boleh turun lebih dari 33,33 % dari penjualan break even.

33,33 % X Rp 37 500 000= Rp 12.500.000,-

Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.

—  Atau bisa juga dihitung :

(sales budget-sales BE)/sales budget

(Rp 50 juta- Rp 37,50 juta)/Rp 50 juta= 25 %

Artinya penjualan tidak boleh turun lebih dari 25 % penjualan yang direncanakan.

25 % X Rp 50 juta = Rp 12 500 000,-

Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.

Pengantar Perbankan

Posted: Juni 20, 2011 in Pojok Campus

Materi 10

Materi 11

Pengertian dan Penggolongan biaya. Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan itu dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat. Dalam menentukan apakah suatu pengorbanan merupakan biaya atau tidak, maka terlebih dahulu harus dipahami pengertian tentang biaya antara lain :

Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan di pakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.

Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun pada dasarnya memiliki persamaan yaitu biaya adalah pengorbanan ekonomis, yang di ukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa. Pengklasifikasian biaya atau penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri. Untuk tujuan yang berbeda, diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Supriyono dalam buku Akuntansi Biaya : pengumpulan biaya dan penentuan harga pokok (1999 : 18) menggolongkan biaya sebagai berikut :

  1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan. Atas dasar fungsi pokok dari kegiatan atau aktivitas perusahaan, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
    1. Fungsi produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk di jual.
    2. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kejadian penjualan produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
    3. Administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
    4. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
  2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan untuk dapat menggolongkan pengeluaran (expenditures) akan berhubungan dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya. Penggolongan pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan datang. Pada saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
    2. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran langsung diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.
  3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan volume. Pengolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahannya terhadap aktivitas dapat dikelompokkan menjadi :
    1. Biaya tetap Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :

a)      Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

b)      Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

  1. Biaya variabel Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :

1)      Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.

2)      Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.

  1. Biaya semi variabel Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :

1)      Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.

2)      Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

  1. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai Di dalam perusahaan obyek atau pusat biaya dapat dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, daerah pemasaran, bagian-bagian dalam organisasi yang lain, bahkan individu. Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dapat dibagi menjadi :
    1. Biaya langsung (Direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat didefinisikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
    2. Biaya tidak langsung (Indirect cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat didefinisikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
  2. Penggolongan biaya untuk pengendalian biaya Untuk pengendalian informasi biaya yang ditunjukkan kepada manajemen dikelompokkan ke dalam :
    1. Biaya terkendali (Controllable cost) Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
    2. Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost) Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.
  3. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat dikelompokkan menjadi :
    1. Biaya relevan (Relevant cost) Biaya relevan adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
    2. Biaya tidak relevan (Irrelevant cost) Biaya yang tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan. Penggolongan biaya atas dasar tendensi perubahan terhadap aktivitas tertentu sangat penting dalam proses perencanaan laba. Biaya ini dikelompokkan menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Untuk kepentingan analisis break even, biaya semi variabel akan di analisis lebih lanjut ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.

a)      Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi (1999 : 507) menyatakan biaya tetap dalam hubungannya untuk perencanaan dan pengawasan biaya, biaya tetap dibedakan menjadi • Committed fixed cost • Discretionary fixed cost Committed fixed cost adalah biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang. Contoh : committed fixed cost adalah biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama. Kebijakan menjadi committed fixed cost terutama dipengaruhi oleh rencana kegiatan jangka panjang. Discretionary fixed cost adalah biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang di ukur dengan volume penjualan, jasa atau produk). Contoh : discretionary fixed cost adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, biaya konsultan.

b)      Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi : • Engineered variabel cost • Discretionary cost Engineered variabel cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan nyata. Contohnya : biaya bahan baku. Discretionary variabel cost adalah biaya-biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat kebijakan/keputusan manajemen. Contohnya : biaya iklan yang ditetapkan oleh manajemen. 3. Biaya semi variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel, ada dua pendekatan yang digunakan yaitu :

1)      Pendekatan analisis (Analytical approach) Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan bagian penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk menentukan perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan untuk pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.

2)      Pendekatan historis (Historical approach) Pendekatan ini mencoba menentukan fungsi biaya dengan cara menganalisis tingkah laku biaya yang terjadi di masa lalu dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan di hitung biaya tetap dan biaya variabelnya dengan menggunakan metode tertentu. Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :

  1. Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method) Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.
  2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method) Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.
  3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dan volume kegiatan berbentuk garis lurus dengan persamaan. Y = a + b x

Di mana :

Y = Total biaya semi variabel

a = Biaya tetap

b = Biaya variabel satuan

n = Jumlah data

x = Volume kegiatan

Anggaran Variabel sebagai alat bantu penyusunan biaya produksi suatu perusahaan.

Macam macam biaya dalam aktivitas perusahaan :

  1. Fix cost/ biaya tetap/ FC.
  2. Variable cost/ biaya variabel/ VC
  3. Semi Variable Cost/ biaya semi variable/ SVC

 

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

Segmentasi Pasar
Sebelum kita masuk pada pertanyaan mengapa ada perusahaan yg kesulitan melakukan segmentasi, kita pahami dulu arti dari segmentasi. Segmentasi menurut marketing adalah penentuan dan rencana “target” pasar dari produk yang kita jual. Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar kedalam kelompok-kelompok pasar yang mempunyai perilaku sama atau kebutuhan yang serupa.
Mengapa ada perusahaan yang sulit melakukan segmentasi untuk produknya?
Karena perilaku pasar yang sangat heterogen dan cepat berubah maka perusahaan perlu sacara cepat dan tetap mengikuti perubahan pasar, namun jika modal perusahaan sangat kecil maka akan sulit untuk melakukan segmentasi untuk produknya dikarenakan :
1. Biaya produksi akan lebih besar, karena berproduksi pada waktu yang lebih pendek.
2. Biaya penelitian akan menjadi lebih besar, karena adanya kebutuhan akan meneliti segmen-segmen yang lebih banyak.
3. Pencakupan pasar (market coverage) kemungkinan menghasilkan kanibalisme dimana suatu produk mencuri penjualan produk lain pada perusahaan yang sama.
Perusahaan hanya menawarkan satu produk untuk seluruh pasar. Semua orang dianggap memiliki kebutuhan yang sama untuk produk tertentu. Pasar yang heterogen tidak diperhatikan, pemasar mencoba mengarahkan agar pasar itu homogen. karena pasar sifatnya sangat heterogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya. Oleh karenanya pemasar harus memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan-tuntutannya. Jadi perusahaan yang menyesuaikan pasar bukan sebaliknya.
Jika Pemasar yang mencoba mengarahkan dan tidak mencoba berinovasi serta melihat perubahan perilaku pasar, maka perusahaan tersebut akan kesulitan untuk melakukan segmentasi untuk produknya karena Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang masih berfikiran konvensional, yang menganggap bahwa pasar itu satu dan tetap. Tanpa segmentasi maka produk akan biasa dan akan sulit untuk meningkatkan penjualan.

Positioning.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Atau bisa diartikan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Cari Positioning pada suatu perusahaan/produk :
1. Teh botol Sosro “ Apapun makannya minumnya teh botol sosro”.
Perusahaan teh botol sosro memposisikan diri sebagai untuk minuman yang cocok untuk teman makan sehari-hari.
2. Kartu simpati dari telkomsel “jangkauan terluas”. Telkomsel telah memposisikan diri sebagai operator seluler yang mempunyai jangkauan terluas dan fitur yang lengkap. Dalam hal ini kebutuhan-kebutuhan para eksekutif muda dalam dunia telekomunikasi dan bisnis menjadi lebih lancar jika menggunakan kartu Simpati dari Telkomsel. Dan walaupun dengan tariff yang mahal telkomsel sudah menempatkan diri dengan mantap dan mempunyai pelanggan tetap.
3. Air minum kemasan Aqua memiliki positioning yang baik yakni jika anda ingin minum air sehat, sayang (perhatian) dengan keluarga maka minumlah Aqua karena telah diproses 27 kali secara sistem komputer. Iklan ini melekat dibenak pelanggan. Sehingga walaupun banyak pesaing yang harganya lebih murah, konsumen tetap saja membeli Aqua.
4. Sabun Lux diposisikan dan memposisikan diri sebagai sabun kecantikan, sabunnya para bintang, hampir disetiap iklannya kita akan melihat bintang-bintang cantik Indonesia seperti Ida Iasha, Desy Ratnasary, Tamara blezinsky, Dian sastro,Luna Maya atau Mariana Renata. Konsumen wanita yang ingin tampil cantik seperti mereka tentu akan menggunakan sabun Lux sebagai sabunnya sehari-hari.
5. Pertarungan Pepsi dan Coca-cola. Coca-cola memposisikan dirinya sebagai “The real thing” cola atau Coca-cola yang asli dan original, Pepsi pun membalas dengan memposisikan dirinya sebagai “The next Genereation” karena mengangap coca-cola sudah terlalu tua karena berumur lebih dari 110 tahun.
6. Adapun Daerah yang sudah memiliki Positioning yang baik pasti memiliki diferensiasi misalnya : Singapore Positioning-nya uniqely singapore, yogyakarta Positioning-nya Never ending ASIA, Malayasia Positioning-nya the Truly Asia.

Dari Penjelasan diatas Segmentasi Pasar sangat erat hubungannya dengan Positioning. Sebelum dapat melakukan Positioning produk kita harus menentukan dahulu pasar mana yang akan kita tuju (Segmentasi Pasar).

Materi Pertemuan 13 Aktiva Tetap dan Depresiasinya

————————————————-